Budaya Mengantri
Budaya mengantri untuk setiap manusia haruslah di tanamkan sejak kecil. Agar saat dewasa sudah terbiasa untuk mengantri. Tetapi sayangnya hingga saat ini masih banyak orang tidak mau untuk mengantri dan lebih memilih untuk mendahului orang yang sedang mengantri, tentu saja jika orang yang didahului marah maka akan menimbulkan perkelahian.
, Dalam kamus Bahasa Indonesia antri atau antre adalah berdiri berderet-deret (berjajar-jajar). Contoh hewan yang konkrit melakukannya adalah semut dan rayap. Di negara maju seperti Jepang dan Korea, budaya antri sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Di kota-kota besar, budaya antri mulai terlihat dengan baik. Jika ada konsumen yang nyelonong biasanya langsung ditegur beramai-ramai. Namun budaya antri belumlah menjadi budaya yang mengakar di Indonesia. Hanya sebagain warga yang menyadari.
Akibat budaya mengantri yang belum tertanam dengan baik. Banyak peristiwa miris yang terjadi. Kisruh pembagian zakat yang menelan korban di Jawa Timur, jika ditilik memiliki persoalan pada antri-mengantri.
Persoalan lainnya pun bermunculan. Pembagian seperti zakat, sembako gratis, minyak tanah berakhir kisruh. Aksi dorong-dorongan, sikut-sikutan pun tak bisa terelakkan. Ujungnya memakan korban jiwa.
Nama : Ivan Muhammad Rifai
NPM : 53411756
Kelas : 1IA12
No comments:
Post a Comment